Selasa, 19 Juni 2012

Sepenggal Kasih



Udara dingin,,,,,,
Menusuk raga dalam asa……
Menjalar menuju ingatan lama…..
Luka yang pernah ada, terkoyak,
terhempas dalam ruangan sempit, gelap,,,,, sendiri,
Bayang-bayang yg tak ingin ku lihat, yg tak ingin ku ingat, kini begitu jelas di depan mata,,,,,,,,,

Waktu itu, saat aku masih dduk di bangku sekolah lanjutan pertama, tepatnya di salah satu Sekolah berbasis Islam atau di sebut Madrasah Tsanawiyah,,,,,,,,

Akh, aku tak tau, apa sich yang membuat aku menarik bagi mereka?????? Muka pas pasan, tubuh juga jauh dari ideal,,,,,, aku juga orang biasa-biasa…… ????!!!!

Tapi, Beberapa orang menyatakan perasaannya, mulai dari yang mengirim surat maupun hanya dengan titipan kata. (ma’lum dulu kan telepon seluler masih dianggap barang mewah, barang yang tak semua orang bisa memilikinya). Aku bingung, aku tak tau….. siapa yang harus kupilih….. akh, atau tidak satupun…….. aku ingin konsentrasi belajar……. Tapi, bagaimana dengan mereka? Mereka pasti sedih kalau ditolak……. Akh, aku tak tau harus bagaimana.

Tapi, suatu hari seseorang dengan gentle nya menyatakan cintanya padaku……. Hhhmmmm, salut juga…… dengan perasaan yang membuncah, kuberanikan untuk  menerimanya. Hari yang sungguh indah, apalagi LT II tinggal beberapa minggu. Yach, kupikir jika aku dah punya “boyfriend” gak akan ada yang mencoba wat nembak lagi. Alhasil dugaanku benar,,,,,, thanks DENI karna sudah hadir dalam kehidupanku.

Kujalani hari dengan, yach…. Begitulah sulit diungkapkan kata-kata……. Tapi sayang, pemikiranku tentang lelaki gak berubah,,,, konflik keluarga membuat aku selalu berfikir kalau semua lelaki itu brengsek…..

Hingga akhirnya, aku mendengar berita dari temenku Irma, dia bilang “Mila,  tau gak kemarin Angga bilang ke aku, kalau Deni itu selingkuh”, dengan kagetnya aku bertanya balik pada Irma, “ yang bener Ir, akh aku gak percaya, gak mungkin dia selingkuh,,,, “. “ bener mil, dia selingkuh ma anak SMPN 1, malah Angga bilang  Angga tau orangnya,,,,, dia juga suka volley, mungkin mereka deket karna itu”, Irma meyakinkan ku.

Hhh,,,,, aku pulang dengan langkah gontai, “ya Robb, pa bener yang dikatakan Irma….. huh, sialan tuh si Deni, ternyata emang bener yach….. semua Cowo di dunia ini brengsek, nyesel aku terima dia” pekik ku dalam hati. Tapi bagaimana kalau itu semua hanyalah tuduhan, temen sekelasnya Angga kan ada yang suka sama aku. Batinku bergejolak, aku tak tau harus bagaimana, aku minta saran ke Yeni, temenku sejak Sekolah Dasar, dia juga gak bisa ngasih jawaban,,,,, dia hanya bilang kalau aku jangan terbawa emosi dan akhirnya memutuskan hal yang  akan membuatku menyesal. Akh, tapi aku tak tau….. rasanya aku ingin memuntahkan segala kemarahanku pada Deni,,,, kenapa dia tega banget sama aku. Aku ngerasa akh….. semua ini gila….
Dan akhirnya, kuputusin Deni, maaf yach Den, aku hanya ingin kamu tau kalau aku bukan wanita yang bisa kamu permainin.
Kala perasaan ambruk, dia datang, akh, jujur ini membuatku semakin drop…..  luka kemrin saja belum kering, eh ada lagi….. tapi kalau ditolak, gak enak ma Teh Nia…. Dion kan temen sekelasnya Teh Nia….
Akh, semuanya semakin rumit…..
Akhirnya kuberanikan diri untuk menerimanya, apalagi Irma Salah satu shabatku mendukungku,,,,,, pantas aja,  kan Angga pacarnya Irma itu temennya Dion.
Akh, semuanya semakin rumit. Ku akui kehadiran Dion menghadirkan sejuta bahagia, tapi semuanya terasa hampa….


Dalam kesendirian…….
Kadang ku termenung, apa sebenarnya arti hidup ini,,,,,?
Baru saja, ku membuka hati, harus ku terima pengkhianatan…….










 


Waktu berlalu terasa begitu cepat,,,,, Aku menginjak kelas VIII, hmmm dengan sebuah prestise, senang sekali rasanya bisa membuat orang tua bangga.
Tapi sayang, kehidupanku tidak selancar prestasi di Sekolah, aku yang seorang penutup  membautku merasa sulit hanya tuk sekedar mengungkapkan asa dan rasa. Hanya My Diary yang selalu setia menemani setiap malam-malam ku yang hening.
 
My Diary,
Dunia terasa begitu kelabu bagi Mil, Mil ngerasa semuanya salah dan gak seharusnya seperti ini, baru terpikir oleh Mila, bagaimana perasaan Deni waktu Mila putuskan,,,,? Mungkin hancur? Atau mungkin senang karena terlepas dari Mil dan bisa berduaan dengan pacarnya yang di SMP N 1?
Tapi bagaimana kalau berita Deni selingkuh itu hanya tuduhan semata?
Oh Diary, apa yang harus Mil lakukan?

Terhenyak aku dalam lamunan,
Merogoh asa dalam kelam…..
Akankah yang benar terlihat benar?
Atau semua akan terasa amat samar?






  

“Mil…..” terdengar suara Ibu, orang yang paling kusayangi di dunia ini.
“Iya Bu, ada apa?” sahut ku pelan
“dah jam begini belum tidur,,,,, cepetan tidur sayang”
“he he,,,, iya Bu, sekarang Mil tidur” hmm, untung Ibu ngingetin, kalau engga, wah bisa kebablasan sampai pagi nih gara-gara keasikan curhat sama My Diary,,,,,
Tak sabar rasanya menunggu sang mentari bersinar, banyak hal yang ingin kutanyakan pada Yeni,,,,, mungkin dia tahu apa sebenarnya yang terjadi,
Hmm,,,,,, semua ini terasa menyesakan dada,,,,,,
“ya robb, tunjukan padaku kebenaran itu, luluhkan lisan ku tuk minta maaf andai Deni gak bersalah…… andai Deni pada kenyataannya gak selingkuh, Ya Robb……. Aku telah menyakitinya, “

Tabayyun


Pengertian tabayyun dalam ayat tersebut bisa dilihat antara lain dalam Tafsir al Qur’an Departemen Agama, 2004. Kata itu merupakan fiil amr untuk jamak, dari kata kerja tabayyana, masdarnya at-tabayyun, yang artinya adalah mencari kejelasan hakekat suatu atau kebenaran suatu fakta dengan teliti, seksama dan hati-hati. Perintah untuk tabayyun merupakan perintah yang sangat penting, terutama pada akhir-akhir ini di mana kehidupan antar sesama umat sering dihinggapi prasangka. Allah memerintahkan kita untuk bersikap hati-hati dan mengharuskan untuk mencari bukti yang terkait dengan isu mengenai suatu tuduhan atau yang menyangkut identifikasi seseorang.


Belakangan ini seringnya gampang orang atau suatu kelompok berprasangka negatif terhadap kelompok lain, atau menuduh sesat golongan lain, dan kadang disertai hujatan, penghakiman secara sepihak, dan sebagainya. Berprasangka tanpa meneliti duduk perkaranya, adalah apriori atau masa bodoh. Mensikapi orang lain hanya berdasar pada sangkaan-sangkaan negatif atau isu-isu yang beredar atau bisikan orang lain.  Sikap demikian adalah tidak tabayyun, atau tidak mau tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Perintah tabayyun atau mendalami masalah, merupakan peringatan, jangan sampai umat Islam melakukan tindakan yang menimbulkan dosa dan poenyesalan akibat keputusannya yang tidak adil atau merugikan pihak lain. Di dalam al Qur’an, perintah tabayyun juga terdapat pada QS. al Hujarat 49:6.
Dengan mengakomodir tafsir ke 94 Departemen Agama tersebut, tersirat suatu perintah Allah, bahwa setiap mukmin, yang sedang berjihad fi sabilillah hendaknya bersikap hati-hati dan teliti terhadap orang lain. Jangan tergesa-gesa menuduh orang lain, apalagi tuduhan itu diikuti dengan tindakan yang bersifat merusak atau kekerasan. Terhadap mereka yang mengucap ”Assalamu’alaikum” atau ”la ilaha illallah”, misalnya, yaitu ucapan yang lazim dalam Islam, terhadap orang tersebut tidak boleh dituduh ”kafir”, sekalipun ucapan itu hanya dhahirnya. Ini hanya sekedar contoh, di mana kita tidak boleh gegabah dalam mensikapi orang lain.
Pengertian lebih mendalam dari tabayyun adalah melakukan penelitian. Yaitu suatu kegiatan yang berupaya mendalami dan memecahkan suatu persoalan dengan menggunakan metode ilmu pengetahuan. Ciri metodologi yang lazim dalam dunia ilmu pengetahuan bisa sebutkan di sini:
  1. Rasional; berpijak pada cara berpikir rasional.
  2. Obyektif; apapun yang ditelaah atau kaji harus sesuai dengan objeknya.
  3. Empiris; obyek yang dikaji merupakan realitas atau kenyataan yang dialami manusia.
  4. Kebenaran atau simpulannya bisa diuji. Bahwa kebenaran teori-teori atau hukum yang diperoleh melalui proses analisa, harus sanggup diuji oleh siapa saja.
  5. Sistematis, semua unsur dalam proses kajian harus menjadi kebulatan yang konsisten.
  6. Bebas; dalam penganalisaan fakta-fakta, seseorang harus dalam keadaan bebas dari segala tekanan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu.
  7. Berasas manfaaf; kesimpulannya harus bersifat umum dan bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang berkepentingan dalam dakwah.
  8. Relatif; apa yang ditemukan atau ynng disimpulkan tidak dimutlakkan kebenarannya, dalam arti memungkinkan untuk diuji oleh temuan berikutnya atau temuan orang lain
Melakukan tabayyun dalam arti penelitian tersebut sudah lama melekat dalam tradisi keilmuan Islam. Sejarah kebudayaan Islam, yang diwarnai oleh temuan para sarjana-sarjana muslim macam Al Faraby, Al Khawarizmi, Ibn Khaldun, Imam Gazali, dan banyak lagi para ilmuwan abad pertengahan, telah mengembangkan model-model riset seperti itu. Ibnu Khaldun adalah yang kemudian membagi model-model riset menurut Islam, seperti berikut:
  1. Riset Bayani; yakni penelitian yang ditujukan untuk mengenali gejala alam dengan segala gerak-gerik dan prosesnya. Misalnya, mengenai kenapa kupu-kupu berwarna-warni; kenapa ikan terdiri  bergaman jenis dan bagaimana cara hidup dan pola makananya.
  2. Riset Istiqra’i: Yaitu penelitian yang ditujukan untuk mencari kejelasan pola-pola kebudayaan dan kehidupan sosial manusia.  Ini yang kemudian berkembang menjadi riset ilmu sosial.
  3. Riset Jadali: yakni riset yang dimaksudkan untuk mencari hakekat atau kebenaran yang didasarkan oleh cara berpikir rasional (rasionale exercise). Di sana biasa digunakan ilmu mantiq dan filsafat.
  4. Riset Burhani: yakni riset untuk tujuan eksperiman. Misalnya atas temuan obat tertentu, dilakukan tes di laboratorium. Contoh lain, mencobakan metode baru dalam pembelajaran terhadap siswa-siswa sekolah.
  5. Riset Irfani: riset yang secara spesifik menjelajah hakekat ajaran Islam. Pada gilirannya menghasilkan ilmu tasawuf.
Mirip dengan istilah tabayyun, dalam al Qur’an adalah apa yang disebut nazhara, yang fiil amr-nya adalah unzhur, yang artinya: lihatlah, amatilah. Ilmu pengetahuan diperoleh melalui proses yang disebut intizhar, yaitu dimulai dari pengamatan terhadap kenyataan (realitas) atau pengumpulan data, kemudian dilakukan analisa, dan menarik kesimpulan. Istilah tersebut ada hubungannya dengan nazhar, dalam bahasa Indonesia berkembang menjadi kata nalar.

Perintah melakukan intizhar dalam firman Allah biasanya dalam rangka mengenal lebih jauh ke-mahabesaran Allah atau untuk dapat mengenal sesuatu gejala secara mendalam.
Katakanlah: “Ber-Intizharlah kamu terhadap segala macam gejala di langit dan di bumi. (Bila tidak demikian) tidaklah memberi manfaat sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah untuk orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. Yunus 10: 101).
Ada beberapa hikmah lain tabayyun atau instizhar, yang bisa dipetik:
  1. Memperluas wawasan. Karena salah satu aspek dalam tabayyun adalah melakukan telaah dengan membandingkan suatu data dengan data yang lain, dan mengkaitkan dengan sekian banyak referensi. Sebelum akhirnya menarik kesimpulan;
  2. Mengusung pendalaman pengetahuan. Mengetahi secara mendalam atas sesuatu masalah akan menumbuhkan kearifan tersendiri dalam bertindak;
  3. Pengujian atas kebenaran informasi. Terlebih lagi, informasi yang hanya berdasar isu, sudah seharusnya dikonfirmasi, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman; Adakalanya juga suatu informasi sudah diyakini kebenarannya, namun tidak tersedia data yang lengkap dan akurat untuk membuktikan kebenaran itu. Maka melalui tabayyun, akan memperkuat keyakinan akan kebenaran informasi tersebut.
  4. Tabayyun yang berhasil adalah apabila mampu mengungkapkan fakta yang bisa dijamin akurasinya, dan analisis yang jernih.  Kejernihan berpikir dalam menghadapi suatu fakta akan membangun kearifan dalam bertindak. Termasuk kearifan dalam berdakwah. Kebenaran-kebenaran informasi yang dihasilkan melalui proses yang obyektif, diharapkan juga akan membangun sikap toleran terhadap orang lain, yang sama-sama menjunjung tinggi obyektivitas.

Dalam kaitan dengan aktivitas dakwah juga, tabayyun membantu ketepatan dalam memilih sasaran dakwah. Pengetahuan yang benar yang diperoleh dari hasil penelitian, terutama menyangkut masyarakat yang akan dijadikan sasaran dakwah, akan sangat membantu ketepatan dalam memilih metode berdakwah

Sumber: situs Ajakan Cinta
http://pp-darussalam.blogspot.com/2011/06/perintah-tabayyun-dalam-islam.html

Selasa, 12 Juni 2012

Contoh Artikel Bahasa Inggris


HOW TO DESCRIBE
LEARNING AND TEACHING
BACKGROUND
In teaching process we will find how to describe learning and teaching, material of learning has many kinds of how to describe learning and teaching. For knows what’s the meaning describe leaning and teaching we should do many practice theory ally. One of our experiences to makes learning and teaching process be conducive situations. It does for master of learning and teaching so that it will be easier to practice. When we want to master it we have to know how to describe learning and teaching such us: first we have to know what we know about language learning. Second, what elements are necessary for successful language learning in classroom? Third, how do the three elements of ESA (Engage, Study, and activate) fit together and lesson sequences? And the last but at least what teaching models have influenced current teaching practice.
PURPOSE OF LEARNING AND TEACHING
In leaning and teaching process has many purposes such us we can know learning and teaching process, can manage the material of learning and teaching process and then when we combine and describe learning and teaching process, know the characteristic of students and emotion of students. Therefore we can do many activities as long as we want to make learning and teaching process is better.

TARGET OF LEARNING AND TEACHING PROGRAM
In this material learning and teaching we can know how to describe learning and teaching as long as the student can create conducive situation. Learning and teaching are based when the student can improve their skill and the can be easier to master of study. Sometimes has little brave for create their material of lessons. Target of this material for master their skill and can be describe learning and teaching process.
TIME OF LEARNING
In this learning each student will get describe learning and teaching. The time for this learning include task in the final has maximum 3 x 75 Minutes for a week. Time of learning has same purpose to manage this learning too effectively for student so that what we plan and our purpose can be true in that learning.
DESCRIBE TO LEARNING AND TEACHING MATERIALS
· What do we about language learning
We can know how to describe learning and teaching as long as we can know about language learning. Outside the context of any classroom, all students who are repeatedly exposed to a language will in normal circumstances learning it. They do this unconsciously-rather than as form of study. Most of students can learn a language without studying it, some just improve their studies. The students who do acquire language successfully outside the classroom seem to share certain similarities in their learning experience. First of all, there are usually exposed to language which they more or less understand even if they can not produce the same language spontaneously themselves. Secondly, they are motivated to learn the language in other to be able to communicate. And finally, they have opportunities to use the language and they are learning, thus giving themselves chances to flex their linguistic muscles and check their own progress and abilities. All these features of natural language acquisition can be difficult to replicate in the classroom, but there are elements which we should try to imitate.
· What elements are necessary for successful language learning in classroom
Elements are necessary for successful language learning in classroom, can be normally when we find describe how to learning and teaching process. We can therefore say what elements need to be present in a language classroom to help student learn effectively. We will call these elements “ESA”, three elements which will be present in all or almost all classes. The meanings of ESA, first, engage: this is the point in teaching sequence where teacher try to arouse the students interest this involving their emotions. Activities of engage such us games, music, discussion, stimulating picture, dramatic stories, amusing anecdote. Second, study activities are those where the student are asked to focus in on language or information and how it is constructed. Students can study in a variety of different styles: the teacher can explain grammar; they can study language evidence to discover grammar for themselves. Some typical areas for study might be the study and practice of the vowel sound in ship and sheep (chip, cheap, dip, deep, bit, beat, etc) the study and practice of the third person singular of the present simple (he sleeps, she laughs, it works).Activate: this element describe exercises and activities which are designed to get students using language as freely and communicatively as they can. Typical Activate exercises include role-play (where students act out, as realistically as possible, an exchange between a travel agent and a client).
To say that the three elements need to be present does not mean they always have to take place in the same order. The last thing we want to do is bore our student by constantly offering them the same predictable learning. It is instead our responsibility to vary the sequences and content of our lesson, and the different ESA pattern that we are now going to describe show how this can be done.
· How do the three element of ESA fit together in lesson sequences?
How do the three element of ESA fit together in lesson sequences?: One of teaching sequence takes student in a straight line : first the teacher gets the class interested and Engaged, then they Study something and they then try to Activate it by putting it into production. Here is an example of such a Straight Arrows sequence designed for elementary level students.
1. Engage: students and teacher look at a picture or video of modern robots. They say what the robots are doing. They say why they like or don’t like robots.
2. Study: the teacher shows students (the picture of) a particular robot. Student are introduced to can and can not (how they are pronounced and constructed) and say things like it can do math and it can not play the piano. The teacher tries to make sure the sentences are pronounced correctly and that the students use accurate grammar.


·3. Activate: students work in group and design their own robot. They make a presentation to the class saying what their can not do.
        What teaching models have influenced current teaching practice?
In what teaching models have influenced current teaching practice? For as long as people have been learning and teaching language, there has been continual debate about it. There have been some traditional language learning techniques that have been used for many years. In more recent times, there have been five teaching models such us: grammar translation, audio-lingualism, PPP, task-based learning, and Communicative language teaching. Grammar translation: this was probably the most commonly used way of learning language for hundreds of year and it is still practiced in many situation. Audio lingualism: this is the name given to a language teaching methodology based heavily on behaviorist theories of learning. These theories suggested that much learning is the result of habit formation through conditioning. PPP: this stand for Presentation, Practice, and Production and is similar to the straight arrows kind of lesson described above in PPP classes or sequences, the teacher presents the context and situation for the language (e.g. describing a robot ), and both explains and demonstrates the meaning and from of the new language (can and can’t). Task Based Learning: here the emphasis is on the task rather than the language. For example, students might be encouraged to ask for information about train and bus timetable and to get the correct answers (that is the task). Communicative Language Teaching: this was a radical departure from the PPP type lesson which had tended to dominate language teaching. Communicative Language Teaching has two main strands: function such as inviting, agreeing and disagreeing, suggesting etc. the student should learn how to use it more.

CONCLUSION
In this material of learning and teaching process such as:
1. Talked about the elements necessary to learn language in the real world: exposure, motivation and use.
2. describe the three elements necessary for successful teaching and learning in class: E (Engage), S (Study), A (Activate)
1. . Talked about different modals which people have used to describe teaching such as PPP (Presentation, Practice, and Production), task based learning (which puts the task first and language study last) and communicate language teaching (with its twin emphasis on appropriate language use and activation methodology).
2. Seen how PPP is a form of straight arrow lessons, while task based learning is more like boomerang or patchwork sequences. We pointed out that communicate language teaching was responsible for the modern emphasis on the activate stages of lessons.
3. Mentioned, in passing, some of the issues which people are currently debatin.
4. Pointed out that good teacher vary the ESA sequences they use with their student-to avoid monotony and offer a range of learning sequences. The three elements are always present, but in many and different combination.

IRREGULAR VERBS

IRREGULAR VERBS
(KATA KERJA TIDAK BERATURAN)
 
A. Kata kerja yang bentuk 1,2,3 sama
verb  1                  verb 2                   verb 3          arti
1. Cost                   cost                        cost          berharga
2. Cut                    cut                          cut          memotong
3. Hit                     hit                          hit          memukul
4. Hurt                  hurt                       hurt    melukai,terluka
5. Put                    put                         put         meletakan
6. Spread             spread                  spread menyebarkan
7. Read                 read                       read       membaca

B. Kata  kerja yang bentuk 1,berakhiran –d,         
bentuk 2 dan 3 berubah dengan huruf  -t
8. Bend                                bent                 bent     membengkokkan
9. Build                                built                      built                membangun
10. Lend               lent                        lent                meminjamkan
11. Rend               rent                        rent        mengoyak
12. Send               sent                       sent                mengirinkan
13. Spend             spent                     spent                menghabiskan
14. Rent                rent                        rent                menyewakan

C, kata kerja yg bentuk 2 & 3 berakhiran –t
15. Feel                                felt                         felt                merasa
16. Keep               kept                       kept                menyimpan
17. Kneel              knelt                      knelt      berlarut
18. Smell              smelt                     smell     mencium bau
19. Sweep            swept                    swept    menyapu
20. Lose               lost                         lost                kehilangan

D. Kata kerja yang bentuk 2 & 3 berakhiran –ought
21. Bring              brought                                brought   membawa
22. Buy                 bought                  bought     membeli
23. Fight              fought                   fought      berkelahi
24. Think             tought                   tought      berpikir

E. Kata kerja yang bentuk 2 & 3 berakhiran –aught
25. Catch              caught                  caught      menangkap
26. Teach             taught                   taught       mengajar


F. Kata kerja bentuk 1 ber-vowel-i, 2-e, 3-……
27. Begin              began                    begun      mulai
28. Drink             drunk                    drunk       minuman
29. Swim              swam                    swum     berenang
30. Sing                sang       sung         bernyanyi
31. Ring                                rang       rung          menelpon
32. Run                 ran                         run            berlari

G. Kata kerja yang bentuk 3 berakhiran –en
33. Beat                beat                       beaten     memukul
34. Bite                 bit                          bitten       menggigit
35. Break             broke                     broken    memecahkan
36. Choose           chose                     chosen   memilih
37. Drive              drove                     driven    menyetir
38. Eat                  ate                          eaten       makan
39. Fall                 fell                          fallen       jatuh
40. Forget            foegot                    forgetten                lupa
41. Give                                gave                       given         memberi
42. Hide               hid                         hidden     bersembunyi
43. Speak             spoke                    spoken     berbicara


44. Steal               stole      stolen                    mencuri
43. Ride                rode       ridden                   mengendarai
44. Rise                                rose        risen                      terbit
45.take                 took       taken                     mengambil
46. Write              wrote     written                 menulis

H. Kata kerja bentuk 3 berakhiran –n
47. See                  saw        seen                       melihat
48. Show      showed         shown                memperlihatkan
 49. Swear            swore    sworn                    bersumpah
50. Tear                tore        torn                        meropbek
51. Wear               wore      worn                      memakai
52. Sew                 sewed   sewn                      menjahit

I. Kata kerja bentuk 2 berakhiran –ew
53 blow                 blew      blown                    meniup,bertiup
54. Draw              drew      drawn                   menggambar
55.fly                     flew        flown                     terbang
56. Grow               grew      grown                    tumbuh
57. Know              knew     known                   mengetahui
58. Throw            threw    thrown                  melempar


J. Kata  kerja yang berirama
60. Become      became        become           menjadi
61. Come              came        come                  datang
62. Feed               fed          fed                   memberi      makan
63. Meet               met        met              menjumpai,bertemu
64. Lead               led          led                          memimpin
65. Light              lit            lit                            menyalakan
66. Make              made     made                     membuat
67. Get                  got          got                          mendapatkan
68. Sell                 sold        sold                        menjual
69. Tell                 told        told                        menceritakan
70. Pay                 paid       paid                       membayar
71. Stand              stood     stood                     berdiri
72.say                   said        said                        mengatakan
73. Understand                 understood   understood      mengerti
74. Dig                  dug        dug                        menggali
75. Hang              hung      hung      mengantungkan
76. Bind               bound   bound                   mengikat
77. Find                                found    found                    menemukan


K kata kerja lainnya
78. Lie                  lied        lied                        menipu
79. Lie                   lay          lain                        berbaring
80. Lay                 laid        laid                        meletakan
81. Have              had        had                        memiliki
82. Do/does        did         done                      mengerjakan
83. Win                                won        won                        menang
84. Hear               heard    heard                    mendengar
85. Shine             shone    shone                    menyinari
86. Go                   went      gone                      pergi
87. Am,is             was        been                      ada,adalah
88. Are                 were      been                      ada,adalah
89. Hold               hold       hold                       memegang
90. Sleep              slept      slept                      tidur
91. Leave             left         left                         berangkat